Makassar (Kla.id)
Pelatihan Tematik PATBM bagi Aktivis Desa/Kelurahan di 5 kabupaten/kota sebagai Piloting/Binaan dimana Kabupaten Bantaeng dan Kota Makassar merupakan Daerah Piloting/Binaan Kementrian PPPA RI dan 3 Kabupaten/kota lainnya yaitu Kabupaten Bone, Kabupaten Soppeng dan Kabupaten Wajo adalah Daerah Piloting Dinas PPPA Prov. Sulsel. Pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan Tematik PATBM yang dilaksanakan pada tanggal 10-15 september 2017 diKota Depok Jawa Barat, yang diharapkan dapat dilakukan di desa/kelurahan agar masyarakat mampu mengenali, menelaah dan mengambil inisiatif untuk mencegah dan memcahkan permasalahan kekerasan terhadap anak yang ada dilingkungannya. Peserta Pelatihan adalah Dinas PPPA Kab/kota Piloting, Kader PATBM, Kepala Desa/Kelurahan dan Aparat desa lainnya di Hotel Horrison Makassar, Tanggal 6-9 November 2017
Pelatihan Tematik ini bertujuan memperkuat kemampuan dan keterampilan pada penggerak/aktifis kegiatan PATBM di tingkat desa agar mampu melaksanakan tugas dan fungsinya dalam rangka mewujudkan upaya perlindungan anak dari tindak kekerasan yang berhasil dan berkelanjutan di masyarakat serta mempersiapkan SDM yang berkualitas dari berbagai elemen baik Pemerintah maupun masyarakat dalam mengembangkan PATBM dan dapat lebih fokus untuk menjadi model desa sesuai dengan kebutuhan atau issue tematik. Isseu tematik ini bukan berarti hanya satu masalah diwilayah yang perlu diselesaikan, tetapi kita akan menentukan issue yang paling prioritas yang perlu diselesaikan.
Kegiatan ini diawali dengan , Perkenalan oleh peserta dan fasilitator baik fasilitator Nasional maupun Fasilitator Provinsi, Laporan Ketua Panitia oleh Narni Sultan, SKM,MPH dan Sambutan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Prov. Sulsel sekaligus membuka Pelatihan Tematik PATBM , Hj.Andi Murlina PA, S.Sos Yang dihadiri oleh Fasilitator Nasional PATBM dan sekaligus Consultan Gender dan Anak Prov. NTT , Marta Margareta Bhubhu, Spd, MM
Kepala Dinas PPPA Prov. Sulsel, Andi Murlina dalam sambutannya mengingatkan kembali bahwa PATBM sebagai sebuah gerakan dari jaringan atau kelompok warga pada tingkat masyarakat harus bekerja secara terkoordinasi untuk mencapai tujuan perlindungan anak dan harus mampu menumbuhkan inisiatif masyarakat sebagai ujung tombak untuk melakukan upaya-upaya pencegahan melalui peningkatan kesadaran masyarakat untuk merubah mindset, sikap dan perilaku yang dapat memberikan perlindungan kepada anak.
Pelatihan Tematik PATBM ini dilaksanakan dengan menggunakan Sumber Dana APBN tahun 2017 Deputy Perlindungan Anak, Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI.
Melalui Pelatihan Tematik ini diharapkan Peserta dapat melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai kader PATBM dalam menurunkan angka kekerasan kepada anak dengan cara mengubah norma sosial dan praktek budaya yang masih menerima, membenarkan atau mengabaikan kekerasan dalam membangun sistem pencegahan kekerasan pada tingkat komunitas dan keluarga termasuk pengasuhan, mengingat masih banyaknya jumlah dan jenis kasus kekerasan terhadap anak khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan