DPPPA SulSel Kunjungi Bantaeng Pantau Progres APE

1393

 

Bantaeng (kla.id)

Bantaeng, satu dari 41 Kabupaten/Kota di Indonesia yang pernah meraih penghargaan APE kategori Madya. Penghargaan yang diserahkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise tahun 2016 lalu diterima Bupati Bantaeng, H. M. Nurdin Abdullah bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantaeng, Hj. Liestiaty F. Nurdin. Sebelumnya Bantaeng dianugerahi APE Awards tahun 2014 untuk kategori Madya.

Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) merupakan penghargaan tertinggi dari Presiden melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KPPA RI) di bidang Pengarus Utamaan Gender (PUG) serta Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak. Torehan prestasi ini mendapat perhatian khusus Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Provinsi Sulawesi Selatan dengan menurunkan Tim melihat langsung aplikasi di lapangan.

“Jadi yang mau kita lihat ini sejauh mana progres Bantaeng terhadap pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Begitu juga perhatiannya pada Gender. Tentu mengacu prestasinya yang pernah meraih APE.” jelas Husaema Husain, Pemerhati Anak saat melakukan peninjauan lapangan di SDN No. 5 Lembang Cina (23/11). Tim dari DPPA SulSel itu dipimpin Nurnaningsih Balo, Kasi Evaluasi dan Pelaporan DPPPA SulSel. Turut serta Makmur dari Tim Reaksi Cepat (TRC) P2TP2A Kotamadya Makassar.

Tim mengunjungi beberapa lokasi yang erat kaitannya dengan penunjang APE diantaranya PAUD Kartini, Taman Bermain dan Olah Raga Anak, Forum Anak Butta Toa, Puspaga dan Kelurahan Bonto Rita di Kecamatan Bissappu yang menjadi salah satu Kelurahan Ramah Anak.

Senada dengan itu Syamsuniar Malik, Kabid PPPA Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, PP dan PA Kabupaten Bantaeng mengungkapkan bahwa kedatangan tim sebagai wujud implementasi Kabupaten Bantaeng meraih APE Awards. “Kita berharap Bantaeng kembali meraih penghargaan sama tahun ini. Minimal mempertahankan kategori Madya. Dan jika memeneuhi syarat mungkin sudah bisa naik jadi kategori Utama. Namun tujuan utama kita, bagaimana memaksimalkan layanan dasar masyarakat khususnya di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Kalau itu kita lakukan berkesinambungan, Insya Allah pernghargaan akan datang dengan sendirinya.” tegasnya. (AMBAE)