Kajian Kabupaten Gorontalo Layak Anak 2008

1101

Dalam pandangan agama, anak adalah amanah Allah SWT. Dengan predikat itu layak bagi kita dalam menjaga dan memeliharanya, dipahami sebagai bagian dari penentu masa depan kehidupan bangsa, sudah seyogyanya anak mendapat prioritas utama dalam perlindungan harga diri dan hidupnya.

Anak merupakan individu yang belum matang secara fisik mental maupun sosial merupakan makhluk yang masih tumbuh dan berkembang. Kondisinya rentan dan masih tergantung pada orang dewasa, mengingat perkembangannya masyarakat suatu bangsa terutama peran serta sumber daya manusia untuk menciptakan kerukunan, kesejahteraan kehidupan, serta banyak keluarga yang banyak berbagai faktor tidak mampu secara mandiri memenuhi kebutuhan dan mengasuh anak maupun secara operasional agar penderitaan yang masih dijumpai pada anak dalam mempertahankan kelangsungan hidup dan tumbuh kembangnya dapat diatasi. Selain itu berbagai peraturan perundang-undangan telah menunjukkan bahwa negara melindungi setiap warga negara dan menjamin hak-hak anak dalam tumbuh berkembang serta berpartisipasi sesuai kemampuannya.

Perlindungan anak merupakan hak asasi anak. Tetapi kenyataan jumlah anak yang belum terlindungi dari berbagai bentuk kekerasan masih cukup besar. Masih banyak anak-anak terlantar bekerja di jalanan belum mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal serta putus sekolah.

Kita menyadari bahwa tujuan pokok pembangunan pada dasarnya adalah mengusahakan adanya peningkatan kualitas kesejahteraan rakyat. Gambaran kondisi kesejahteraan dan perlindungan terhadap anak, maka dapat dikatakan semakin sejahteranya masyarakat secara keseluruhan.

Penentuan prioritas program pengembangan Model Kota Layak Anak sangat diperlukan pencapaian tujuan tersebut. Untuk itu perlu dilakukan suatu kajian dalam pencapaian tujuan yang telah direncanakan. Artinya suatu keputusan atau kebijakan diambil terhadap kesejahteraan dan perlindungan anak tanpa dilandasi oleh situasi dan kondisi yang obyektif dari permasalahan yang dihadapi akan mendapatkan hasil yang tidak maksimal.

Menyikapi permasalahan yang multidimensi perlu dilakukan model pendekatan yang paling efektif dalam menyelesaikan permasalahan pada anak yang disebabkan oleh faktor ekonomi keluarga pada masyarakat miskin.