Tarakan (kla.id) – “Alhamdulillah, perjuangan Ananda Novita Aida Dahlia pada pada kejuaraan Internasional Genius Olympiad 2018 di Oswego, New York, Amerika Serikat bulan Juni kemarin, memberikan hasil yang memuaskan. Siswi SMAN 1 Tarakan ini meraih medali perak kategori science” Ujar Gubernur Kalimantan Utara, Dr. H. Irianto Lambrie.
Setelah sebelumnya Ari Pardomuan Manurung dan Henry Hayono meraih medali emas di Rumania, kali ini oleh Ananda Novita Aida Dahlia.
“Ini sebuah prestasi yang membanggakan, tak hanya bagi Kalimantan Utara, tapi untuk Indonesia. Novita sebagai salah satu perwakilan Indonesia bersama beberapa siswa lainnya dari provinsi lain. Dia berkompetisi bersama perwakilan 76 negara dari seluruh belahan dunia. Untuk diketahui, dalam ajang Genius Olympiad ini ada 729 project terpilih dari 1.657 project yang dikirimkan oleh berbagai negara di dunia” Lanjut Irianto.
Kegiatan Genius Olympiad 2018 ini diikuti oleh 1.200 peserta/finalis beserta pengawas dari perwakilan masing-masing negara. Di Ajang Genius Olympiad 2018, Novitq menampilkan hasil penelitian yang berjudul “Pengaruh Zat Ekstraktif Buah Perepat Bakau (Sonneratia alba smith) Sebagai Anti Rayap Alami Terhadap Rayap Tanah (Coptotermes curviganathus holmgren)”.
Dalam project penelitiannya ini, Novita Aida Dahlia mengangkat kearifan lokal dari Provinsi Kalimantan Utara, yaitu Buah Perepat Bakau, sebagai anti rayap alami yang ramah lingkungan.
Salah satu tanaman endemik lokal khas dari pesisir pantai di Kota Tarakan ini, menjadi solusi atas permasalahan keawetan kayu yang ada di Indonesia dan dunia.
“Atas nama masyarakat Kalimantan Utara, kami bangga dan mengapresiasi atas prestasi yang diraih oleh anak kita, Novita. Penghargaan berupa reward akan kita berikan kepada puta-putri kita yang berprestasi membawa nama harum Kalimantan Utara. Termasuk kepada Novita yang baru saja meraih medali perak di ajang internasional ini” Tutup Irianto.
(Neni)