Kota Pontianak (kla.id) – Pemerintah Kota Pontianak melaunching kegiatan percepatan Eliminasi Tuberculosis, Penurunan Stunting, Peningkatan cakupan serta mutu Imunisasi. Kegiatan ini dirangkai dengan Pelaksanaan Jambore Kader Posyandu yang dibuka secara resmi oleh Pjs Walikota Pontianak,” Dra. Mahmudah, MM”. Dalam sambutannya Pjs. Walikota Pontianak, Mahmudah mengungkapkan bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia sekaligus merupakan investasi sehingga perlu diupayakan, diperjuangkan dan ditingkatkan oleh setiap individu dan seluruh komponen bangsa. Pernyataan tersebut disampaikan kepada seluruh peserta jambore dan pejabat yang hadir di gedung Pontianak Convention Center, Jalan St. Abdurrahman Pontianak, Rabu (11/04).
Beberapa masalah kesehatan saat ini menunjukkan banyak keberhasilan namun demikian masih terdapat masalah kesehatan yang dihadapi antara lain Prevalensi TBC di Indonesia yang menduduki peringkat ke 2 dunia, masalah gizi stunting pada balita serta Difteri diberbagai daerah perlu diwaspadai dengan berbagai upaya, hal ini yang mendasari pentingnya kegiatan ini untuk dilaksanakan agar pencegahan dapat dilakukan sejak dini.
Kegiatan itu selain dihadiri Camat Se-Kota Pontianak juga dihadiri oleh Pejabat eselon 2 di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak, TP PKK Kota Pontianak, Anggota DPRD Kota Pontianak, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Ketua LPM Kota Pontianak, Direktur BUMD, Ketua Organisasi Profesi dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak sebagai ketua penyelenggara kegiatan.
Terpisah Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, ” Dr. Siddiq Handanu” mengungkapkan Posyandu merupakan wadah pelayanan kesehatan terdepan yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat tentunya didukung oleh lintas sektor hal ini terbukti dengan telah berperannya upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat seperti program kesehatan ibu dan anak, program Gizi, program pencegahan dan pengendalian penyakit menular serta gerakan masyarakat hidup sehat lainnya.
Melalui kegiatan ini, Kadinkes Kota Pontianak ” Dr.Handanu, M.Kes” berharap menjadi momentum terwujudnya kesepakatan dan komitmen bersama lintas sektor untuk menyelesaikan permasalahan kesehatan masyarakat sehingga percepatan eleminasi tubercolosis, penurunan stunting dan peningkatan cakupan serta mutu imunisasi. (my)
