Jakarta, KLA.org – Andi Ferdian, pelajar SMAN 1 dari Dompu, Nusa Tenggara Barat, yang berusia 16 tahun telah aktif memasyarakatkan hak-hak anak di NTB sejak 2007. Aktif meningkatkan kesadaran masyarakat luas akan perlunya penghentian kekerasan terhadap anak dan penyebaran HIV. Andi juga terlibat pertemuan dengan para pejabat pemerintahan tingkat Kabupaten dan DPRD agar mengikutsertakan pendapat anak dan masalah anak-anak dalam perencanaan pembangunan.
Dalam kiprahnya memasyarakatkan hak-hak anak, Andi sadar bahwa pengembangan kemampuan berorganisasi dewan anak di tingkat kabupaten sangatlah penting. Dalam makalah yang disampaikannya Februari tahun ini, ia menulis kiat-kiat agar keberadaan organisasi Dewan Anak, “tidak hanya sekedar organisasi yang redup, maka haruslah tetap diadakan berbagai kegiatan yang mengarah kepada kedewasaan termasuk tentang hak anak dan kewajiban sebagai seorang anak.”
I Gede Wahyu Adi Raditya, 17 tahun, adalah siswa dari Bali yang terlibat dalam pemasyarakatan hak-hak anak sejak tahun 2004, Peserta berbagai konggres anak sebagai duta partisipasi dan juga berbagai forum lain untuk mendiskusikan bahaya HIV dan AIDS, narkotika dan zat adiktif lainnya. Ia pernah menjadi tim peninjau World Hindu Youth Summit. Sebagai pengamat perkembangan Tujuann Pembangunan Milenium dia berpendapat bahwa tantangan terbesar Indonesia, “ adalah menurunkan angka kematian anak dan meningkatkan kesehatan ibu dan anak. “ Dia akan memulai pendidikannya di Universitas Udayana, Fakultas Kedokteran.
Aan Fajar Lestari, pelajar SMAN 5 kelas XI Sosial 1 berumur 16 tahun dari Bantul Yogyakarta dan wartawan radio ini aktif mempromosikan hak-hak sejak duduk di bangku SMP. Dia mendirikan sanggar Canau Lestari untuk kesenian dan kegiatan rekreasi setelah gempa Yogyakarta. Sanggarnya telah membantu banyak anak mendapatkan keseimbangan baru dalam kegiatan yang dapat dikatakan sebagai aktivitas psikososial yang berbasis komunitas ini. “Saya bernadzar untuk memperluas wilayah kesiatan saya ke daerah terpelosok yang banyak warga miskin di Gunung Kidul. Saya semakin bersemangat untuk mempromosikan hak-hak anak.” (Admin)