Makassar (kla.id) – Pencanangan komitmen Menuju Sekolah Ramah Anak (MeSRA) menjadi salah satu upaya pemenuhan hak anak. Lenny N Rosalin, Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak, menyampaikan dalam sambutannya di Gedung Pola Kantor Gubernur Sulawesi Selatan (25/10).
Pencanangan Gerakan 1000 Komitmen menuju Sekolah Ramah Anak diharapkan dapat menjadi jawaban atas kekhawatiran pemerintah terkait dengan permasalahan anak, karena melalui SRA, sekolah akan melakukan upaya dan proses pemenuhan hak anak sesuai prinsip pembangunan anak yakni non diskriminasi, kepentingan terbaik bagi anak, hak hidup dan tumbuh kembang, memastikan anak didengar suaranya, dan pengelolaan yang baik.
Lenny menambahkan Bahwa salah satu tantangan dalam mewujudkan Sekolah Ramah Anak adalah sekolah menjadi SRA tidak bisa ditunjuk, melainkan harus berasal dari keinginan sekolah itu sendiri. Sampai hari ini sudah ada 2.577 Sekolah Ramah Anak di Indonesia, dengan angka tertinggi di Jawa Barat sebanyak 415 SRA.
Acara dibuka oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dan dihadiri oleh perwakilan dari sekolah-sekolah se Provinsi Sulawesi Selatan, Dinas Pendidikan,serta Forum Anak Sulsel. Dalam kegiatan ini, turut hadir pula Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan. (SYL)
SYL menyampaikan bahwa lingkungan yang baik akan menghasilkan anak yang baik pula. Melalui sekolah diharapkan anak dapat dibiasakan untuk berlaku jujur, serta mengambil peranan secara benar. Hal ini sejalan dengan budaya orang bugis yang terbiasa saling memanusiakan, saling menghargai dan saling mendukung.
Di akhir sambutannya, SYL juga menghimbau agar Bupati dan Walikota memastikan bahwa para pendidik dapat bersikap lebih lembut kepada anak, sehingga tidak ada lagi kekerasan terhadap anak di sekolah.