Surakarta (kla.id) – Dalam rangka memperbaiki dan membangun karakter bangsa Indonesia dengan melaksanakan revolusi mental yang mengacu pada nilai-nilai integritas, etos kerja, dan gotong royong untuk membangun budaya bangsa yang bermartabat, modern, maju, makmur, dan sejahtera berdasarkan Pancasila (Inpres Nomor 12 Tahun 2016 Tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental), Presiden Joko Widodo menginstruksikan untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing untuk melaksanakan Gerakan Nasional Revolusi Mental.
Dalam Inpres Gerakan Nasional Revolusi Mental, terdapat lima program yang bisa menjadi pedoman bagi para pejabat dalam melaksanakan tugasnya yaitu Program Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih, Gerakan Indonesia Tertib, Gerakan Indonesia Mandiri dan Gerakan Indonesia Bersatu. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bersama dengan Kemensos, Kemenag, Kemen Polhukam, Kemdikbud, Kepolisian RI dan Kejaksaan Agung tergabung dalam Kelompok Kerja (Pokja) Enam dengan mengusung tema Gerakan Indonesia Tertib dalam Sekolah Ramah Anak yang diselenggarakan pada hari Jumat, 25 Agustus 2017 di Stadion Manahan, Surakarta.
Gerakan Indonesia Tertib melalui Sekolah Ramah Anak dilakukan dengan cara mengajarkan pembelajaran positif sejak dini. Cuci tangan sebelum makan (perilaku hidup bersih sehat), mengantre, menjaga lingkungan, pelaksanaan disiplin positif, dan praktik baik lainnya merupakan contoh dari pembelajaran positif. Harapannya dalam melaksanakan Gerakan Indonesia Tertib melalui Sekolah Ramah Anak adalah anak terbiasa hidup tertib dimulai sejak dini agar menjadi generasi penerus bangsa yang baik. SD Mangkubumen Lor No. 15 menjadi model Sekolah Ramah Anak yang ikut berpartisipasi dalam Gerakan Indoensi Tertib. Sekolah tersebut juga salah satu model Sekolah Ramah Anak terbaik se-Indonesia.