
Maros (kla.id) Setelah Menteri PPPA mengunjungi SD Angkasa 3 Lanud Sultan Hasanuddin Maros untuk pencanganan Sekolah Ramah Anak (SRA), SD Angkasa 1 Maros juga bergerak menggelar Lomba Daur Ulang Barang Bekas antar sekolah dalam memperkuat wawasan dan pemahaman tentang Adiwiyata sekaligus mendorong penerapan SRA , Sabtu (10/2/2018).
Hal itu dilakukan SD Angkasa 1, setelah Tahun 2014 lalu SD di Kabupaten Maros ini berhasil memperoleh gelar Sekolah Adiwiyata tingkat kabupaten, provinsi dan nasional.
Lomba Daur Ulang tersebut diikuti 8 sekolah binaan, antara lain SDN 240 Baddo-baddo, SDN 35 Pao-pao, SD Angkasa II, SDN 79 Mambue, SDN 80 Kurilompo, SDN 137 Inpres Kaemba I, SDN 141 Inpres Mambue, SDN 136 Inpres Kaemba II, SMP IT An Nas, dan SD IT An Nas.

Kepala Sekolah SD Angkasa 1, Nurhayati S.Pd, M.Pd menuturkan, langkah dalam memperkuat pemahaman sekolah Adiwiyata ini tidak hanya diisi lomba daur ulang, tetapi juga lomba mewarnai, lomba penataan ruang kelas yang dinilai langsung Pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (PPPA) Kabupaten Maros.
Nurhayati berharap, melalui kegiatan ini maka SD Angkasa I dapat memperoleh gelar Adiwiyata yang lebih tinggi yaitu Adiwiyata Mandiri bersama sekolah binaan lainnya serta model penerapan Sekolah Ramah Anak.
Kepala Dinas PPPA Maros, Idrus mengaku sangat mengapresiasi kegiatan SD Angkasa I tersebut.
Menurutnya konsep sekolah Adiwiyata sangat sejalan dengan sekolah ramah anak karena sama-sama membutuhkan usaha menciptakan sekolah sehat dan peduli lingkungan.

Senada hal itu, Head of Divisi Safety Comdev Bosowa Semen, Nur Alang MM yang juga hadir menyatakan dukungannya dan siap memfasilitasi hal yang dibutuhkan pihak sekolah terhadap upaya pelestarian lingkungan di lingkup sekolah (Ady Maros FM-Idrus)