Tarakan (kla.id) – Bertempat di Ruang Pertemuan Hotel Padmaloka Tarakan tanggal 22 Oktober 2019 dilaksanakan acara Pembukaan Bimtek Gugus Tugas KLA dengan Analisis Pengarusutamaan Hak Anak (PUHA) Kabupaten/Kota se-Provinsi Kalimantan Utara.
Dalam sambutan Gubernur Kalimantan Utara yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPPAPPKB) Provinsi Kalimantan Utara, Drs. H. Suryanata, MM, Gubernur menegaskan bahwa anak adalah aset bangsa yang harus dipenuhi dan dilindungi hak-haknya. Karena baik buruknya bangsa kita kedepan tergantung baik tidaknya kita memperlakukan anak-anak kita saat ini. Oleh karena itu Kabupaten/Kota Layak Anak harus segera kita wujudkan agar anak-anak kita mendapatkan hak-hak sebagaimana mestinya.
Lebih lanjut Gubernur menekankan bahwa terwujudnya Kabupaten/Kota Layak Anak bukan hanya pekerjaan satu OPD tapi adalah sinergi antara semua OPD dan stakeholder terkait, masyarakat, dunia usaha dan media massa.
Acara sosialisasi diikuti oleh 40 peserta yang berasal dari OPD terkait di 5 kabupaten/kota yang tergabung dalam Gugus Tugas KLA. Kegiatan yang berlangsung selama 4 hari sejak tanggal 21-24 Oktober 2019 menghadirkan 5 narasumber yaitu :
- Eko Novi Arianti RD, M.Si selaku Sekretaris Deputi Tumbuh Kembang Anak dari KPPPA RI.
- Widdi Srihanto, selaku Fasilitator KLA dari Solo
- H. Suryanata, MM selaku Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPPAPPKB) Provinsi Kalimantan Utara
- Hj. Aryani Arsyad, M.Kes, selaku Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPPAPPKB) Kabupaten Bulungan.
- Mikael, S.IP, dari Bappeda dan Litbang Provinsi Kalimantan Utara.
Pada hari terakhir pelaksanaan pelatihan, peserta yang terbagi dalam 5 kelompok mewakili 5 klaster dalam KLA diminta untuk membuat Rencana Aksi Daerah (RAD) yang nantinya akan dituangkan dalam kegiatan OPD terkait untuk mendukung KLA.
Kedepannya agar kegiatan-kegiatan seperti ini semakin sering dilaksanakan untuk mendukung terwujudnya Kabupaten/Kota Layak Anak dan Provinsi Layak Anak (Provila) di Kalimantan Utara.
(Neni)