Tanjung Selor (kla.id) – Apa yang ditunggu-tunggu sejak beberapa tahun terakhir akhirnya terwujud. Bersamaan dengan puncak Peringatan Hari Anak Nasional yang dilangsungkan di Kota Makassar, Selasa (23/07/2019) lalu, Bulungan mendapatkan penghargaan sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA) dengan predikat pratama.
Seluruh pihak mengapresiasi capaian program yang digawangi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Bulungan ini.
Hal ini terlihat saat penyambutan piala dan piagam yang dibawa Bupati Bulungan H Sudjati di Bandara Tanjung Harapan, Rabu (24/07). Salah satunya luapan kegembiraan dari puluhan anak yang tergabung dalam Forum Anak Daerah (FAD) Bulungan.
“Saya ucapkan apresiasi atas capaian ini. Kepada seluruh pihak yang sudah mendukung terutama dinas terkait yang sudah bekerja keras hingga akhirnya bisa mendapatkan penghargaan ini,” ujar Bupati yang didampingi Kepala DP3AP2KB Bulungan, dr Hj Aryani Arsyad.
Bupati mengatakan, sejauh ini jajaran Pemerintah Kabupaten bersama jajaran dan pihak terkait, juga masyarakat Bulungan terus melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan daerah ini menjadi KLA. Hal itu menurutnya, tidak terlepas dari kerjasama seluruh pihak di Bulungan.
Dirinya pun berharap dengan adanya penghargaan ini, bisa menjadi motivasi untuk terus mempertahankan apa yang dicapai, dan juga meningkatkan agar bisa mendapatkan hasil yang terus lebih baik.
“Pertahankan apa yang sudah dicapai, dan terus tingkatkan peran kita bersama terutama untuk pemenuhan hak anak,” katanya.
Ditambahkan Kepala DP3AP2KB Bulungan, Aryani Arsyad, predikat KLA Pratama itu merupakan tahapan anak tangga pertama untuk capaian lebih tinggi lagi. “Kita berharap dengan adanya penghargaan ini, akan memicu semua elemen masyarakat untuk memberikan pemenuhan hak anak. Dan menjadikan tanggungjawabnya adalah kewajiban yang harus dipenuhi,” harapnya.
Terkait target selanjutnya, Aryani menegaskan tentu hal itu akan terus ditingkatkan. “Akan sampai pada predikat KLA lebih tinggi lagi, yang berarti semua kebijakan, infrastruktur seyogyanya sudah ramah dan layak anak, serta kita semua taat pada setiap kebijakan yang kita buat sendiri,” pungkasnya.
(adv/an)