Tanjung Selor (kla.id ) – Bupati Bulungan, H Sudjati, SH secara resmi membuka Rapat Perencanaan Program Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar Tingkat SD Kabupaten Bulungan Tahun 2020 di Ruang Serbaguna Lantai I Kantor Bupati pada Rabu (20/11). Diharapkan melalui rapat tersebut dapat menggunakan potensi Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) untuk mendukung program literasi.
Bupati dalam sambutannya berharap, perangkat daerah terkait di lingkungan Pemkab Bulungan dapat membantu kegiatan Inovasi yang telah berjalan di Kabupaten Bulungan sejak 2017. Rapat diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Bulungan bekerjasama dengan tim dari Inovasi untuk Anak Indonesia (Inovasi) Kalimantan Utara, yang merupakan hasil dari program kemitraan antara pemerintah Indonesia dan Australia di bidang pendidikan, khususnya pendidikan dasar.
“Mudah-mudahan melalui kegiatan ini dapat membantu menyelesaikan berbagai permasalahan peningkatan mutu pendidikan khususnya dalam hal literasi di Kabupaten Bulungan,” ucap Bupati. Dalam rapat dijelaskan, Pemkab Bulungan melalui Dikbud telah dan terus memperbanyak suplai buku non pelajaran ke sekolah dengan menggunakan Biaya Operasional Sekolah (Bosda) di mana pada 2018 sebanyak 5.225 buku cerita didistribusikan kepada 145 SD dan 61 SMP. Kemudian pada 2018 – 2019, Dikbud bersama tim Inovasi melatih 502 guru SD kelas awal di seluruh Bulungan agar lebih mampu mengajarkan literasi kelas awal serta mendorong sekolah memberikan layanan khusus bagi anak yang lamban membaca.
Dilanjutkan, secara teknis ada 2 aturan yang mendukung penggunaan DD dan ADD untuk mendukung program literasi, yaitu Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI Nomor 16 Tahun 2018 tentang Penggunaan Dana Desa serta Peraturan Bupati Bulungan Nomor 7 Tahun 2019 tentang Alokasi Dana Desa.
Provincial Manager Inovasi Kaltara, Ir Handoko Widagdo, MA dalam kesempatan yang sama menambahkan, melalui program literasi yang telah berjalan di Bulungan saat ini 87 persen anak berhasil belajar membaca di kelas 2 SD.
“Program ini diterapkan di kelas 1,2,3 SD dan menghasilkan kemampuan berpikir tingkat tinggi di anak kelas 4 yang hasilnya meningkat luar biasa,” ujarnya.