JSIT “SEMINAR NASIONAL PARENTING SINERGI POLA ASUH ORANG TUA & GURU”

2298

Dompu~NTB Kla.id, Anak yang saleh tidak dilahirkan secara alami, tetapi muncul dari hasil sebuah bimbingan dan pembinaan yang terarah dan terprogram. Oleh karena itu peran dan tanggung jawab orangtua maupun guru dalam Pola Asuh Anak sangat penting untuk membangun Keluarga Ideal.

Orang tua memiliki peran yang sangat penting dan tak tergantikan dalam pertumbuhan maupun perkembangan anak, terutama menghadapi era Revolusi Industri 4.0 (Keempat) saat Teknologi Permainan dengan sangat mudah diakses dan dimainkan oleh anak melalui gadget.

Demikian topik yang menyeruak dari Seminar Nasional Parenting yang digelar oleh Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Kabupaten Dompu bertajuk “Sinergi Pola Asuh Orang Tua dan Guru dalam Mendidik Generasi di Era Revolusi Industri 4.0” yang dihelat di Paruga Samakai Dompu, Sabtu (28/09~2019), kegiatan dimaksud bekerja sama dengan Pegadaian Syariah Cabang Dompu.

Kegiatan menghadirkan Pembicara, yakni Dr, H. Sukro Muhab, M.Si, selaku Lektor Kepala dan Dosen Pasca Sarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ), dan merupaka Ketua Dewan Pembina Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia, dipandu oleh moderator, Buhri Ramadhan, ST, yang merupakan Kepala SMP IT Al~Hilmi Dompu.
Seminar Nasional Parenting ini dihadiri oleh 700 Orang Tua/Wali Murid dari sejumlah Sekolah Islam Terpadu dibawah naungan JSIT Kabupaten Dompu dan Peserta Umum.

Pembicara yang merupakan Mantan Ketua Umum JSIT Indonesia (2006-2017) ini menyampaikan materi tentang “Kiat Mendidik Generasi Kreatif di Era Revolusi Industri 4.0”

Penyampaiannya Revolusi Industri 4.0 ini di satu sisi memberikan berbagai kemudahan diantaranya Internet dapat menjadi Sumber Belajar yang menyajikan berbagai Informasi dan bertukar informasi tanpa batas (Internet Of Things/IoT) dengan cepat dan Pengetahuan tentang apa saja di mana~mana (Ubiquitous Knowledge). Melalui Jaringan Internet seseorang bisa belajar sendiri tentang apa saja (Personalized Learning).
Namun di sisi lain bisa berdampak negatif bagi penggunanya yakni ia akan kehilangan kendali (Lost Control). Tantangan terberat di Era Milenia yaitu Kids Zaman Now sudah diperkenalkan dengan gadget dan bahkan kecanduan dengan barang canggih itu.
“Gadget sudah menjadi masalah nasional karena membentuk masyarakat anti sosial,” ujarnya.

Anak yang kecanduan gadget, ketika berada pada fase anak, mereka cenderung tidak saling mengenal teman sebayanya karena waktu hanya dihabiskan untuk bermain game yang sudah tersedia didalam gadget bukan untuk bermain dengan temannya. Demikian pula di fase remaja terkesan cuek dan di fase dewasa menjadi pribadi yang tidak memiliki rasa kepedulian terhadap ingkungan di sekitarnya.

Ustadz Muhammad, S.PdI, selaku Ketua Panitia juga Kepala SD IT Al~Hilmi Dompu mengatakan kegiatan Seminar Parenting Sinergitas Pola Asuh Orang Tua dan Guru ini bertujuan agar tercipta Sinergitas Pola Asuh antara Orang Tua dan Guru di dalam mendidik Generasi, apalagi di era Revolusi Industri 4.0 ini.
“Ada kecenderungan masalah Pendidikan anak ini semuanya dibebankan kepada Guru di Sekolah. Padahal sebenarnya tanggung jawab utama Pendidikan Anak adalah orang tua sedangkan guru adalah mitra,” tandasnya.

Melalui seminar ini, lanjutnya diharapkan terjadinya peningkatan sinergitas antara orang tua dan guru di dalam mendidik anak.
Mewakili seluruh Panitia, ia menyampaikan terima kasih kepada Pegadaian Syariah Dompu yang telah memfasilitasi terselenggaranya kegiatan akbar tersebut. “Terima kasih kepada Pegadaian Syariah yang telah menjadi Sponsor Utama kegiatan ini,” ungkapnya.
Ia juga berterima kasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Dompu yang telah mendukung kegiatan tersebut.

Sementara itu, Kepala SD-IT Al-Hilmi, Ustadz Syamsul, S.Pd mengemukakan menghadapi Revolusi Industri 4.0 dan Arus Perubahan informasi yang begitu cepat,  diperlukan sinergisitas pola asuh orang tua dan guru dalam mengantarkan tumbuh kembang anak sesuai tahapan usia dan tuntutan zamannya.
Zaman now, milenials sampai pada istilah Generasi Z dialamatkan kepada anak~anak kita yang lahir dan tumbuh dengan segala pesonanya menjadi bagian dari keseharian aktivitas anak~anak kita di rumah, di sekolah dan lingkungan sosialnya. Arus Perubahan Informasi yang begitu cepat merangsek masuk ke dalam kamar anak~anak kita, mengubah tatanan kehidupan dan kultur sosial bahkan sampai kedalam jiwa anak kita. Kemajuan dalam Bidang Teknologi dan Sains memengaruhi perilaku sosial dan gaya hidup. Maka tugas kita orang tua dan guru harus terus berpadu mengawal dan mengarahkan tumbuh kembang anak sesuai fitrahnya.
“Melalui seminar ini kita akan temukan jawaban dan solusi sinergisitas pola asuh orang tua dan guru dalam mendidik generasi di era Revolusi Industri 4.0 pada Seminar Nasional Parenting ini,” jelasnya.

Eti Cusmawati, SE yang merupakan Kepala TK IT Al~Hilmi Dompu menerangkan Pendidikan diawali dari Keluarga. Keluarga adalah tempat pertama bagi pembentukan dan pendidikan anak. Orang tua dan rumah adalah sekolah pertama yang dikenal oleh anak. Karena itu, peran orang tua sangatlah penting. Melalui orang tualah anak akan belajar mengenai nilai~nilai dan norma sebelum anak memasuki Jenjang Prasekolah yaitu Pendidikan PAUD maupun  Pendidikan Sekolah Dasar.
“Orang tua harus memiliki bekal mengenai berbagai macam informasi tentang Pendidikan Anak,” ujarnya.

Ia melanjutkan orang tua harus  memberikan tauladan yang baik bagi anak~anaknya, karena Anak Usia Dini adalah peniru yang ulung. Anak akan belajar melalui Tahapan Imitasi yaitu meniru. Apa yang dilihat dan didengar anak akan ditiru oleh anak. Jadi orang tua harus lebih berhati~hati dalam perilaku maupun perkataan.
Oleh karena itu, Parenting Education adalah metode yang tepat bagi orang tua dalam pembentukan karakter anak.
“Parenting di sini bukan hanya sekedar mengasuh anak, namun orang tua harus mendidik, membimbing dan melindungi setiap perkembangan anak,” imbuhnya.

Dikatakannya Parenting Education memiliki pengertian yaitu Program Pendidikan Pengasuhan yang dilakukan oleh Lembaga untuk meningkatkan kualitas kepengasuhan dan tercapainya visi~misi. Manfaat yang diperoleh dari Parenting Education yaitu menambah wawasan dan pengetahuan orang tua dalam hal pengasuhan anak sesuai dengan usia, karakter dan perkembangannya.
“Seminar parenting ini adalah salah satu kegiatan Parenting Education,” ungkapnya.

Sementara Hj. Daryati Kustilawati, SE.,M.Si, Kepala dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Dompu pada kesempatan ini mengatakan, Revolusi Industri Keempat ini ditandai dengan kemunculan Super Komputer, Robot Pintar, Kendaraan tanpa Pengemudi, Editing Genetik dan Perkembangan Neuroteknologi yang memungkinkan manusia untuk lebih mengoptimalkan fungsi otak. Ruang publik dan domestik boleh jadi tidak lagi menjadi hal penting pada Revolusi Industri yang mengandalkan kecerdasan buatan ini.
“Inilah era yang disebut dengan era Digital Teknologi, manusia satu sama lain saling terkoneksi, mudah berkomunikasi, fleksibel, cashless, dunia serba daring,” katanya.

Menurutnya, pada era Digital ini tidak ada lagi sekat publik dan domestik karena manusia menjadi bebas mengatur dirinya dari keterikatan formal struktural. Pada era ini, lanjutnya, akan ada Disrupsi (Perubahan) Fenomena Kehidupan Masyarakat. Perubahan dari konvensional menuju yang digital, termasuk transaksi dan pasar.
“Era Digital ini sebenarnya membuat perempuan lebih fleksibel mengatur waktunya. Jika dahulu ranah aktulisasi perempuan selalu dihubungkan dengan kesempatan keluar rumah, jarak menjadi batasan, maka era ini memungkinkan perempuan bekerja dari rumah,” ujarnya.    [Yd/DP3A Dpu]