Dompu~NTB Kla.id, Gadget sudah menjadi masalah Bangsa karena membentuk masyarakat anti sosial. Hal tersebut disampaikan oleh Dr. H. Sukro Muhab, M.Si (Lektor Kepala dan Dosen Pasca Sarjana Universitas Negeri Jakarta/UNJ juga merupakan Ketua Dewan pembina Jaringan Sekolah Islam Terpadu/JSIT Indonesia) pada saat Seminar Nasional yang digelar oleh JSIT Kabupaten Dompu dengan Tema “Sinergi Pola Asuh Orang Tua dan Guru dalam mendidik Generasi di Era Revolusi Industri 4.0” berlokasi di Paruga Samakai Dompu, Sabtu (28/09~2019).
Kemerosotan Moral, Rasa Ketidaknyamanan Psykologi, Kehancuran Ekology dan Hancurnya Generasi akan mengakibatkan pada korupsi tidak pernah berhenti, seks bebas, pelecehan seksual, kecanduan gadget, terpapar pornografi, prestasi dan disiplin rendah, senang melanggar aturan, kecemasan dalam interaksi sosial, hoax, keinginan bunuh diri, bullying, LGBT, penggunanaan Obat~Obatan, Konflik dengan orang tua dan saudara.Hal ini merupakan pengaruh dari glabalisasi dan modernisasi.
Sinergi dalam membangun Generasi ; (1) dalam lingkungan keluarga, menjaga fitrah manusia dan menciptakan baity jannati, keteladanan; (2) dalam lingkungan sekolah, kompetensi dan bakat, menanamkan karakter dan nilai kebangsaan; dan (3) dalam lingkungan masyarakat, amar ma’ruf nahi munkar, pranata sosial baik, lingkungan Islami.
Sukro Muhab, menyampaikan visi dan misi dalam peran dan tugas orang tua dalam mendidik anak yaitu ; “dan hendaklah takut kepada Allah, orang~orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak~anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklam mereka mengucapkan perkataan yang benar”, (Qs. 2~An Nisa : 9)
“Wahai orang~orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya, Allah maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan” (Qs. 59~Al Hasyr : 18).
Skill Generasi Masa Depan ;
(1) Complex Problem Solving, kemampuan untuk mengembangkan kapasitas memecahkan masalah baru yang kompleks;
(2) Social Skill, kemampuan melakukan koordinasi, negoisasi, kepekaan dalam memberikan bantuan, hingga kecerdasan emosional;
(3) Process Skill, kemampuan pendengar aktif, berpikir logis dan kemandirian/percaya diri;
(4) System Skill, kemampuan untuk dapat melakukan penilaian dan pengambilan keputusan dengan pertimbangan biaya, manfaat serta strategi yang dijalankan; dan
(5) Cognitive Abilities, penalaran, memahami masalah, penalaran matematis dan visualisasi.
Sukro Muhab menjelaskan tugas utama orang tua adalah ; 1) Spiritual, menanamkan aqidah, menjaga fitrah, membangun akhlak dan adab islami da menguatkan ibadah; 2) Ilmu dan Keterampilan, mengembangkan wawasan luas, berfikir kritis dan kreatif serta komunikatif; dan 3) Life Skill, mengembangkan bakat minat, kemandirian, berjiwa wirausaha, terampil mengelola potensi diri.
Kreatifitas dan karakter dalam pandangan Islam “sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda~tanda bagi orang~orang yang berakal, yaitu orang~orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) : Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia~sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka” (Qs. Ali ‘Imran : 190~191)
“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib sesuatu kaum, sampai mereka sendiri mengubah dirinya” (Qs. Ar Ra’du : 11).
Sukro Muhab menyampaikan kiat menumbuhkan kreatifitas anak melalui “Bermain Terarah, Latih Imajinasi, Rangsang Pertanyaan Kreatif, Bebaskan Bereksplorasi, Kembangkan Kebakatan, Berikan Respon Positif, Berikan Pengalaman Baru, Liburan Kreatif dan Dahulukan Apresiasi”.
Paradigma Pendidikan, anak sholeh cuma slogan, kebutuhan rohani terabaikan, menggantungkan sekolah berlebihan, nilai akademik jadi ukuran dan pendidikan karakter terlupakan. sehingga membutuhkan peran orang tua, sekolah dan masyarakat dalam pendidikan.
Tips Rasulullah SAW dalam mendidik Anak ; (1) memberikan nasehat dengan bijak; (2) dekatkan diri anak pada Allah SWT dan Al~Qur’an; (3) mendo’akan anak agar meraih kebaikan; (4) kasih sayang yang tulus; (5) mendidik dengan keteladanan; (6) memberikan penghargaan dan hukuman seimbang; dan (7) menumbuhkan kepemimpinan dan kemandirian.
Fenomena keluarga saat ini, tanggung jawab mengurus anak dibebankan ke~sekolah, Ayah dan Bundanya sibuk dengan urusan masing~masing.
Banyak anak yang jarang bertenu dengan ayahnya karena kesibukan, ataupun ayahnya ada namun tidak pernah mengajak anaknya berkomunikasi, karena di era modern saat ini ayah lebih berfokus pada mencari nafkah keluarganya dan akhirnya banyak anak yang tidak mendapatkan perhatian dan kasih sayang ayah yang berdampak pada perilaku anak.
Sisi lain bunda dengan kesibukan akar karier dan profesi serta kegiatan sosial, menggunakan waktu sisa mendidik anak, menimbulkan anak diasuh oleh asisten rumah tangga, makananpun disiapkan oleh asisten rumah tangga atau tinggal go send lewat gojeg, pakaian tinggal dilaundry, dan cerita anak~anak dapat dari internet.
Peran penting Ayah dalam keluarga, bukan hanya kepala keluarga, namun juga sosok yang sangat penting dalam proses perkembangan anak, tak hanya berperan mencari nafkah keluarga saja, bahkan ayah juga menjadi sosok penting lainnya dalam berbagai hal diantaranya : a) Penyedia kebutuhan keluarga; b) Sosok Pemimpin ideal; c) Mentor dalam kehidupan dan agama; d) Teladan dalam akhlak; e) Motivator sukses; f) Teman Curhat; g) Pemberi perhatian; h) Pelindung dan memberi rasa aman; i) Komunikator dalam keluarga; j) Menjaga sikap disiplin dan sopan santun; k) Fasilitator dalam menyelesaiakan masalah; l) Pengambil Keputusan; m) Pendidik dalam keluarga; dan n) Penjaga nilai, norma dan budaya`
Peran Bunda dalam mendidik anak ; a) Manajer rumah tangga; b) Ustadzah mengajari aqidah dan ibadah ; c) Guru kecerdasan dan keperibadian; d) Peramu makanan sehat dan bergizi; e) Perawat tumbuh kembang anak; f) Dokter yang menjaga kesehatan anak; dan g) Psykolog yang tempat curhat dan konseling.
System pola asuh anak dalam keluarga Ayah dan Bunda berbagi peran (1) Untuk memberi instruksi pada anak gunakan suara ayah. Karena suaranya bas, empuk dan enak di dengar; (2) Kalau suara ibu memerintah cenderung melengking seperti biola salah gesek, itu dapat merusak sel syaraf otak anak; (3) 250.000 sel otak anak rusak ketika dimarahi; (4) Solusinya ibu menggunakan bahasa tubuh atau isyarat jika ingin memberikan instruksi; dan (5) Suara perempuan itu enak didengar jika digunakan dengan nada sedang, cocok untuk mendongeng dan berceritra.
Dalam melakukan Komunikasi dengan anak harus dilakukan dengan cara : (a) Merangkul pundak anak sambil ditepuk dengan lembut; (b) Sambil mengelus tulang punggung anak hingga ke tulang ekor; dan (c) Sambil mengusap kepala dengan sentuhan ada gelombang yang sampai ke otak sehingga sel~sel cintanya tumbuh subur.
Tips mendidik anak di era Digital/Millenia :
1) Perbaiki Pola pengasuhan, libatkan kedua orang tua, jalin hubungan yang baik agar menjadi teladan dalam kebaikan.
2) Tumbuhkan kecerdasan spitual dan kecerdasan emosiaonal sebelum kecerdasan rasional.
3) Hadirkan Allah didalam diri anak, ajarkan untuk selalu ingat Allah dan taat padaNya sejak kecil. Bentengi diri “dimanapun kamu berada Allah akan melihat”.
4) Bangun dan didik mereka untuk bertauhid, ibadah benar, adab dan ahlak yang mulia, nilai~nilai sosial dan semangat kebangsaan serta bangun kemandirian.
5) Ciptakan komunikasi yang suportif, dialogis, tanamkan percaya diri dan berikan mengapresiasi.
6) Pandanglah mereka sebagai orang yang memiliki potensi berkembang, jangan fokus kepada salah dan kelemahannya, tapi fokus juga kepada kelebihannya.
7) Berikan gadget jika sudah cukup umur, batasi penggunaan gadget, dampingi bila bermain, alihkan waktu mereka ke kegiatan positif dan penyaluran hobi dan pengembangan.
Tips mendidik anak menggunakan Handphone :
a) Jika benar~benar belum perlu jangan diberikan HP, jika sudah perlu berikan HP yang sederhana saja.
b) Berikan pengetahuan yang cukup cara menggunakan HP.
c) Perhatikan apa yang dibuka dalam HP, nasehati agar tidak mengarah ke hal negatif.
d) Jangan biarkan terlalu sibuk main HP sehingga lalai sholat, tilawah, membaca buku, belajar, membereskan kamar.
e) Ingatkan agar berhati~hati dalam bermedsos.
f) Ingatkan jangan sembarang mengirim no HP pada orang yang tidak dikenal, hati~hati banyak penipuan.
g) Imbangi bermain HP, dengan prasyarat kebaikan.
h) Alihkan agar tidak didominasi HP,dengan kegiatan +. [Yd/DP3A Dpu]