(Bantaeng kla.id) Di Lapangan Upacara SD Negeri 5 Lembang Cina di Jalan Merpati Nomor 23, Kelurahan Pallantikang, Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng berlangsung Deklarasi One Teacher One Innovation yang disaksikan ratusan anak didik/murid serta sejumlah pejabat dan orang tua murid pada Kamis pagi (05/03/20).
Kegiatan itu dimaksudkan sebagai langkah awal agar guru senantiasa berinovasi. Meningkatkan pembelajaran menyenangkan bagi peserta didik melalui ide dan gagasan yang responsif serta inklusif.
St Hartati selaku Kepala SDN 5 Lembang Cina mengatakan jika kegiatan dimaksud adalah program reformasi ruang kelas dini yang mewujud berkat keseriusan Pemerintah Kabupaten Bantaeng untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
“Kami siap mendukung dan melaksanakan dan ini yang pertama kali pencanangan One Teacher One Innovation atau Satu Guru Satu Inovasi. Semoga terlaksana dengan penuh tanggung jawab”, ungkapnya.
Lanjut Hartati, dua hari sebelumnya telah dilakukan pencanangan yang sama untuk lingkup Gugus SDN 5 Lembang Cina. Sekolah yang menjadi induk Gugus dari 6 sekolah itu sekaligus mengawali deklarasi hari ini.
Kami bangga dan merasa syukur khususnya para orang tua siswa yang selalu mendampingi anak kita bersama. Sehingga kegiatan pembelajaran kepada kurang lebih 800 murid bisa berjalan sukses, berakhlak mulia dan menjadi anak sholeh dan sholehah”, tuturnya.
Seperti dilaporkan Ketua Panitia, Syamsul Nur bahwa inovasi adalah ide yang sengaja dieksekusi atau direncanakan dengan tujuan tertentu. Disebut inovasi jika memiliki karaktetistik tertentu serta merupakan ide baru atau belum pernah dipublikasikan sebelumnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bantaeng juga hadir pagi itu dimandat melaunching program tersebut. Ditandai penanda tanganan Berita Acara Deklarasi dan menerbangkan balon ke udara didampingi Kepsek, Pengawas, Saenong, Ketua Komite dan orang tua murid serta pengucapan naskah Deklarasi oleh Pengawas, Kepsek dan seluruh guru.
“Deklarasi One Teacher One Innovation di SD Negeri 5 Lembang Cina ini patut kita apresiasi. Kita berharap bagaimana para guru mengajar lebih efektif agar anak-anak kita lebih cepat menangkap, memahami dan mengerti apa yang diajarkan dan juga dipelajari”, ujarnya.
Mungkin saja kata Ahmad, saat seorang guru mengajar, anak-anak diberi ruang untuk bermain di luar kelas. Metode itu harus diikuti dengan strategi yang langsung dapat dimengerti anak dibanding harus selalu di dalam kelas.
“Mudah-mudahan bulan Mei nanti bisa kita hadirkan Mas Menteri (Red: Mendikbud RI, Nadiem Makarim) di Bantaeng, disitulah kita akan perlihatkan. Insya Allah program ini Bantaeng pertama di Indonesia, tentu supaya Bantaeng tetap menjadi yang terbaik di negeri tercinta kita ini”, beber Ahmad.
Deklarasi pagi itu berlangsung khidmat, di samping penampilan murid dengan sejumlah kreasi seperti tari, guru-guru tampil dengan inovasinya. Perwakilan guru dari 6 kelas bahkan berinteraksi dengan para murid sekaligus mempresentasekan di hadapan tamu undangan. (AMBAE)