Nunukan (kla.id) – “Sekolah Ramah Anak adalah keharusan dalam rangka pemenuhan hak anak” ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Nunukan, Ibu Faridah Aryani, SE, M.AP dalam laporannya sebagai ketua panitia Sosialisasi Sekolah Ramah Anak untuk Tenaga Pendidik di Kabupaten Nunukan, di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan (10/09/2019).
Dalam sambutan Bupati Nunukan yang disampaikan oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Kesejahteraan, Bapak Abdi Jauhari, ST Bupati mengajak seluruh masyarakat dan OPD terkait untuk bersama-sama mewujudkan Kabupaten Nunukan menjadi Kabupaten Layak Anak yang ditandai salah satunya dengan adanya Sekolah Ramah Anak.
Acara sosialisasi diikuti oleh 60 peserta yang terdiri dari tenaga pendidik dan anggota Gugus Tugas KLA dengan menghadirkan Narasumber sebagai berikut :
- Fasilitator PATBM Nasional KPPPA RI, Bapak M. Khoiruddin yang membawakan materi tentang Konvensi Hak Anak
- DPPPAPPKB Provinsi Kalimantan Utara, Ibu Nuraini Asri yang membawakan materi tentang Sekolah Ramah Anak
- DPPPAPPKB Provinsi Kalimantan Utara, Ibu Maisaroh, S.IP yang membawakan materi tentang Kabupaten/Kota Layak Anak.
Semestinya sosialisasi seperti ini diikuti oleh semua sekolah untuk mempercepat terbentuknya Sekolah Ramah Anak di Kabupaten Nunukan, mengingat bahwa di Kabupaten Nunukan ada 258 sekolah dari jenjang pendidikan usia dini sampai dengan sekolah menengah atas atau yang sederajat. Dari jumlah tersebut belum ada sekolah yang dinyatakan ramah anak yang ditandai dengan adanya SK Sekolah Ramah Anak baik yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ataupun oleh DPPPAPPKB sendiri. Oleh karena itu perlu usaha dan dorongan yang lebih kuat kepada pihak sekolah dan OPD terkait agar dapat memfasilitasi terbentuknya Sekolah Ramah Anak.
Kedepannya agar kegiatan-kegiatan seperti ini semakin sering dilaksanakan untuk mendukung terwujudnya Kabupaten Nunukan menjadi Kabupaten Layak Anak.
(Neni)
